tulisan dari: http://forum.purdiechandra.net/showthread.php?t=490
Selamat pagi Pak Hadi
Salam kenal
Nama saya Siti Fauziah, tapi biasa dipanggil Popi.
Saya ibu rumah tangga berusia 30 tahun dan sedang
mencari2 bisnis yg tepat yang bisa saya jalankan.
Kebetulan saya “nyasar” ke forum pak Purdie dan
wah…ternyata saya menemukan banyak hal menarik dan
inspirasi bisnis disitu, terutama di Bagian Konsultasi
Hutang dan Properti.
Saya sangat tertarik dengan pembahasan2 Pak Hadi ttg
property. Nambah ilmu banget
Oh iya pak, sebetulnya ada sesuatu yang pengen saya
tanyain ke bpk. Saya tulis email ini karena gak bisa
register di forum. Udah beberapa kali coba tapi tetep
gak berhasil.
Gini pak, ortu saya punya rumah tua di Cianjur dan
mereka tinggali saat ini.
Luas Tanah kurang lebih 825m2 dan luas bangunan
sekitar 450m2. Sudah SHM. Letak sangat strategis.
Dipinggir jalan raya bandung-cianjur, diperempatan
yang ramai, angkot 24 jam.Bis juga. Diseberangnya
kantor Kepala Desa, teap disebelah kiri ada Puskesmas,
sebelah kanan sekitar 30m ada Alfamart, seberangnya
lagi sedang dibangun Showroom mobil. Dekat situ ada
juga kantor polisi, kantor bulog, perumahan semi real
estate, kantor cabang BRI dan terminal cianjur. Juga
ada bengkel/toko sparepart mobil, kios pulsa, restoran
padang, restoran sunda, toko manisan, dll. Sehingga
bila disitu kelak dibangun ruko/tempat usaha insya
Allah akan laku. Sebagai informasi tambahan, saat ini
dirumah ortu ada paviliun yang dipakai warung dan
wartel 1KBU oleh abang saya.
Semoga bpk bisa membayangkan betapa strategis rumah
ortu saya. Karena ortu saya bermaksud menjualnya utk
biaya pengobatan bapak saya yang udah 3 tahun terakhir
ini tergeletak ditempat tidur karena Stroke.
Rencananya setelah rumah dijual ortu akan pindah ke
Jakarta biar bisa lebih dekat dg anak2nya dan
perawatan dijakarta lebih beragam.
Yang ingin saya tanyakan:
1. Gimana kami menentukan harga jual rumah tsb? Selama
ini kami nanya2 disekitar situ harga tanah sekitar
Rp.700rb/m2, sehingga kalau dihitung berikut harga
bangunan kami buka harga Rp. 850juta nego.
Kemahalan/kemurahan gak Pak?
2. Kami udah mengiklankan rumah itu sejak akhir 2007
tapi belum ada peminatnya, gimana caranya agar rumah
itu bisa cepat terjual?
3. Kira2 Pak Hadi punya kolega/teman yang tertarik
untuk berinvestasi property di Cianjur gak? Tolong
diinformasikan pada mereka ya pak. Kalo tertarik bisa
lihat rumah ortu saya. Ini sekalian ada foto2 rumah
itu tampak depan. Soal harga bisa nego karena nrtu
saya butuh uang untuk pindah secepatnya dari situ. Ini
no telp ortu saya: Ibu Arifin (0263) ***** alamatnya
Jl.**** ***** No.** Cianjur. Dan ini no telp saya
(021) ********
Demikian pertanyaan2 saya. Semoga Pak Hadi bersedia
menjawabnya dan membantu saya supaya rumah tsb cepat
terjual. Terima kasih sebelumnya
Best Regards,
Popi
========================================================
Dear Ibu Popi.
Bu, dilihat dari foto-foto ibu, tanah Ibu memang strategis, namun "tusuk sate". Tusuk sate itu agak mengurangi harga, bahkan didaerah tertentu bisa menghancurkan harga (saya tdk tahu kl di Bandung). Karena itu susah dijual.
Memang kalau tusuk sate kemudian dibuat ruko memang bisa mengangkat harganya sedikit. Kl lay out ruko ilihat dr lokasinya bisa tanya sama Pak Didik.
NAMUN JANGAN PUTUS ASA BU......
Jangan dijual, tapi dibeli aja
Kalau dari pandangan saya sebagai pengusaha, Ibu bisa mengakalnya dengan membuat bisnis dirumah itu.
Rumah itu sebenarnya persis disebelah terminal angkot. Ibu bisa jadikan bisnis, misalnya ibu bikin stand2 lalu sewakan, atau ibu jualan sendiri jg bisa. Bahkan Ibu bisa juga bikin "pasar" kecil2an, dan semua pedagangnya sewa kepada Ibu. Ibu masih bisa ada pemasukan.
Jika memang ibu kurang modal bisa diakal seperti ini:
Ibu "membeli" rumah tanah itu dan meng-KPR-kannya selama 15 atau 20 tahun. Namun harus seijin semua saudara-saudara Ibu dan pemilik setifikat itu (mungkin ortu Ibu).
Jadi Ibu ke Bank, mengatakan hendak membeli rumah tersebut. Ajukan langsung ke beberapa bank, lalu ambil yang bagus harga yang mereka berikan. Ibu harus pilih KPR, karena sangat menguntungkan, jika ditawarkan oleh bank kredit jenis lain, jangan mau. kenapa? karena ada alasannya....
(kl ibu pengen tau bisa les privat sama saya..., hihihi, promosi....).
Ibu bisa tanya2 disekitar/ dijalan yang sama dengan ibu ruko yang dijual, berapa patokan yang mereka jual. Nah misalnya ibu menghitung hingga menemukan 850jt, jangan diajukan ke bank segitu, tapi ajukan 1,5M, siapa tahu ibu dapat pembiayaan yang lebih besar (misalnya 1,5M pengajuan, disetujui 80%nya, jadi 1,2M), kan Ibu jadi untung.
Ibu harus mempersiapkan diri supaya di percaya bank untuk mengambil kredit sebesar itu. Untuk bisa dipercaya bank, ibu harus mempersiapkan diri, ada cara2nya (kl ibu pengen tau bisa les privat sama saya..., hihihi, promosi....).
Memang Ibu pasti akan keluar biaya2, seperti pajak 10% dari NJOP, provisi bank 1% dr terhutang, adinistrasi, notaris, dsb. Tapi sisa uangnya bisa ibu jadikan modal untuk membuat stand-stand tadi dan sebagian kecil untuk pengobatan Bapak. Namun harus ditegaskan lagi Bu, Ibu dalam hal ini hutang pada bank, dan ibu harus membayar kepaa bank, jika tidak ibu akan kehilangan rumah ini (disita bank) nama ibu jadi di black list sama bank, jadi Ibu harus benar-benar menata penggunaan uang tersebut, berapa % untuk bisnis, berapa % untuk pengobatan, dsb.
Nah, Bagaimana membayarkan cicilannya? Ya dari pembangunan stand-stand yang disewakan tadi. Ibu musti menghitungnya berapa jumlah stand yg bisa dibuat, berapa uang yang akan masuk, berapa yang bisa dikembalikan kepada bank/ untuk cicilannya.
Mudah2an bisa membantu Ibu.....
====================
Makasih udah jawab pertanyaan saya di forum
Ada yang masih saya bingung.
Bapak meng-ilustrasikan membuat plan pasar kecil2an.
1. Berarti rumah itu gak dijual ya pak? Sedangkan ibu saya inginnya rumah itu dijual dan beliau berdua bisa pindah ke Jakarta.
2. pengajuan KPR 100jt itu utk renovasi ya, bukan utk pembelian rumah tsb?
3. Cicilan total 1,25juta/bulan itu utk KPR yg 100jt itu kan?
4. Saya masih kurang paham tentang skenario "membeli rumah dari ortu". Mohon dijelaskan lagi jika dikaitkan dengan pertanyaan 1.
5. Saya mempunyai usaha sambilan dirumah berjualan voucher HP dan sesekali jualan HP. tapi gak punya rekening sendiri. Gimana caranya usaha sambilan itu bisa jadi join income dgn pendapatan suami?
6. Berarti kalau kapasitas kredit kami katakankanlah cuma 200juta, gak bisa ya ngambil KPR utk rumah itu? Ada solusi lain gak pak
Maaf banyak pertanyaan, maklum newbie
===================================
Bisa Bu. Jangan bingung, hehehehehe
Quote:
Originally Posted by popi View Post
1. Berarti rumah itu gak dijual ya pak? Sedangkan ibu saya inginnya rumah itu dijual dan beliau berdua bisa pindah ke Jakarta.
4. Saya masih kurang paham tentang skenario "membeli rumah dari ortu". Mohon dijelaskan lagi jika dikaitkan dengan pertanyaan 1.
Saya sendiri melihat dari foto-foto ibu, sebenarnya sayang kalau dijual.
Kalau dijual ke orang lain kerugian ibu:
1. Ibu ga bisa dapatkan tempat yang strategis seperti itu
2. Ibu ga bisa dapatkan uang dari tempat itu (Ibu akan dapat uang jika tempat itu diberdayakan, misalnya dengan dijadikan pasar mini dengan stand-stand, katakanlah anda buat 10 stan, lalu per stand sewa 1jt per bulan, berarti ibu dapat 10jt/bulan. Misalnya cicilan ibu 2jt perbulan, lalu biaya2 lain seperti kebersihan, keamanan etc, 1jt, berarti 10jt - 2jt - 1jt = 7jt perbulan)
3. Ibu dapat uangnya sedikit, karena biasanya tempat tusuk sate itu jarang ada yang mau kecuali dijual dengan harga yang murah sekali.
Sebenarnya Beliau tdk perlu jual rumahnya, Jadi gini ceritanya:
Ibu pergi ke bank, mengatakan mau ambil KPR.
Lalu bank nya akan tanya "rumah yang dibeli yang mana bu?"
Nah Ibu ajukan rumah beliau. Dengan demikian Ibu akan membeli rumah itu via KPR bank, dan dikreditkan selama beberapa waktu (lebih lama lebih baik, bisa 15 thn, bisa 20 thn)
Jadi disini Ibu membeli rumah beliau (beliau sebagai penjualnya, ibu sebagai pembelinya).
Bagaimana dengan harga jualnya? Beliau bisa menjualnya harga berapa pun. Namun, biasanya Bank akan mengirimkan penilai rumah, untuk menentukan berapa harga rumah tersebut
di pasaran. Nah, dari harga pasarannya itu bank akan keluarkan 80% dari nilai pasaran tersebut. Misalnya Bank menilai rumah itu 500jt, berarti bank memberikan kredit 400jt.
Untuk kredit 400jt, cicilan perbulannya sekitar 4,2jt. Ibu harus dinilai oleh bank pendapatan ibu kuat untuk mencicilnya (kekuatan mencicil anda = 1/3 penghasilan), Tapi kalau pendapatan ibu kurang, bisa diatur bu, ada caranya supaya mendongkrak pendapatan ibu.
Quote:
Originally Posted by popi View Post
2. pengajuan KPR 100jt itu utk renovasi ya, bukan utk pembelian rumah tsb?
Ibu beli rumah itu dari Beliau, jadi uang itu hasil penjualan rumah itu untuk membangun pasar kecil tersebut.
Tapi...... uang itu untuk renovasi rumah itu menjadi pasar kecil.
(jika bank nya protes, kok rumahnya dirombak, Ibu bilang aja, kan saya masih bayar KPR nya)
Quote:
Originally Posted by popi View Post
3. Cicilan total 1,25juta/bulan itu utk KPR yg 100jt itu kan?
Iya, 100jt itu misalnya saja, karena sekarang bunga bank untuk KPR sdh 11-13% pertahun
Quote:
Originally Posted by popi View Post
5. Saya mempunyai usaha sambilan dirumah berjualan voucher HP dan sesekali jualan HP. tapi gak punya rekening sendiri. Gimana caranya usaha sambilan itu bisa jadi join income dgn pendapatan suami?
Bisa, Ibu buat rekening dulu.
Quote:
Originally Posted by popi View Post
6. Berarti kalau kapasitas kredit kami katakankanlah cuma 200juta, gak bisa ya ngambil KPR utk rumah itu? Ada solusi lain gak pak
Maaf banyak pertanyaan, maklum newbie
Bisa, sangat bisa sekali.
Misalnya Ibu beli rumah 400jt, lalu ibu beri DP 200jt, 200jt sisanya ibu KPR kan, bisa, atau misalnya ibu beri DP 300jt, 100jt sisanya ibu KPR kan juga bisa.
TAPI........
Ibu sebelum semua yang diatas ibu lakukan, Ibu musti:
1. Susun planning, rumah itu mau diapakan.
2. Susun Rencana Anggaran Biaya, berapa yang ibu perlukan untuk membangunnya jadi pasar mini (ibu musti konsul sama kontraktor)
3. Susun Perencanaan berapa biaya sewa, berapa pemasukan yang ibu bisa dapat dari hasil sewanya nanti
4. Ibu persiapkan rekening ibu, persiapkan semua yang dibutuhkan untuk kredit.
5. Ibu baca dulu tulisan2 yang sudah ada diforum ini, supaya ibu mengerti bagimana bank bisa memberikan kredit kepada ibu.
6. Jika Ibu kurang yakin, ibu bisa ikutan seminarnya Pak Didik atau ikut pendampingan saya, biar ibu bisa yakin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar