Quote:
wkwkwkwk bisa aja si bro .... dulu
pernah ikut seminar gratis yg diadakan PROPERTY PLUS ... mau tahu aja
... oh...begini toh mengadakan seminar .... tp blm pernah ikut seminar
yg diadakan CJ ... kalo ke seminar2 yg bahas properti sy lebih suka bawa
orang2 ( yg memang satu tim ) yg memang serius mau terjun ke dunia
developer properti/industri properti tapi pengetahuan nya kurang/blm
memadai - sebenarnya sih ilmu gw jg masih kurang -- nah biasanya stlh
seminar mulai timbul pertanyaan2 dan terjadilah dialog - tanya2 lagi
lalu dialog ...syukur2 orang ini mendapatkan gambaran besar ttg dunia
properti hanya dlm bbrp jam ..... mendidik kelompok kecil ( 1 - 3 orang )
spt yg dilakukan oleh para filsuf / guru jaman yunani kuno sungguh
lebih terasa hasilnya .... dan sy telah melakukannya dan hasilnya memang
lebih menyakinkan ....
![]() ![]() |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrDCFTuUrFkX4tVrq-rwETr140zWjraSd63qGH676M05507_k4WZ5tOy6A7tUkXp8Q1yIwLuSNk1mRN5wPTzx4G7dszgW04hnr3YSJRFcGNKQ-qzQUxdJF23gibHUn_BJ9o2ZQDqb6-qiI/s1600/Plato-raphael.jpg)
les pelajaran bisnis secara privat. Dulu isi webnya hanya pendaftaran peserta dan tujuan kota-kota yang akan saya singgahi.
Setelah beberapa lama saya merasa capek, artinya setengah mati mengajar, dan belum tentu yang diajar mau melakukan, lalu saya tulis buku aja. Artinya saya berusaha transfer knowledge. Ya katakan seperti menciptakan buku pelajaran sekolah, tapi ini buku pelajaran bisnis, bukan buku motivasi.
Saya miris melihat buku untuk para pengusaha isinya cuman motivasi aja, penulisnya pun kebanyakan bukan dari kalangan bisnis, hanya motivator saja, hidup dari tulisan motivasinya dan seminar2nya. Ironis bukan?
Nah itu kenapa buku tulisan saya berjudul "SAYA MUAK DENGAN MOTIVASI". Disitu saya tuliskan cara2nya, yang merupakan kumpulan pengalaman saya dan teman yang pengusaha/tuan tanah.
Mungkin Pak CJ juga melihat peluang ini, banyaknya buku motivasi dan minimnya buku praktek, membuat beliau menciptakan seminar ini. Dengan cara marketing bombastis seperti yang diajarkan Pak Tung, dan gencarnya iklan, maka ia akan mendapatkan keuntungan yang besar dari memanfaatkan rasa ingin tahu orang.
Anyway, Buku pertama saya jual dengan sistem online keanggotaan Rp.300.000,-, lalu ada beberapa mahasiswa dan pelajar yang kontak dengan saya, menyatakan bahwa mereka ingin "mencicil" buku saya. Lalu saya kasihan (kok saya menghambat/ jual mahal kepada mereka yang ingin maju) dan kemudian saya turunkan harganya jadi Rp.80.000,-, dan itu berjalan selama 1,5 tahun (kl tidak salah), dan saya mendapat masukan uang yang lumayan dari tulisan saya itu.
Lama kelamaan saya gratiskan saja untuk amal, biar semua orang baca dan biar maju Indonesia ini, yang minim dengan pengusaha.
Saya tidak mencari popularitas, identitas pribadi saya sembunyikan, foto pun tidak saya pajang. Ada beberapa yang kontak saya untuk berbicara didepan umum pun saya tolak, bahkan beberapa dosen kontak kepada saya untuk berbicara depan mahasiswa pun saya ogah. Toh yang penting tulisan saya bisa merubah hidup anda semua.
Kembali lagi, dalam hal ini saya berusaha membuat "mass effect", dan mungkin Bapak membuat "collateral effect", artinya seperti efek domino, Mengajar 3 orang, lalu 3 orang itu masing-masing mengajar 3 orang lagi, dan seterusnya.
Ya yang penting kita semua satu tujuan, memajukan Indonesia. Bukan menipu rakyat Indonesia.
Quote:
saya sangat tertarik dengan mas
cipto saat pertama kali baca tentang iklannya dan bukunya. well,
judulnya tentu sangat powerfull dan menarik perhatian.
saya sudah punya koleksi lbh dari 400 buku, tapi entah kenapa, saya tdk beli buku bestseller ini , ada instict utk pinjam dari punya teman. setelah baca, sungguh terkejut. seperti inikah sebuah buku bestseller. isinya kalau dipadatkan mungkin cuma 2 lembar. sisanya ratusan lembar seperti ******* &*(^%& . sebagai orang yang mencintai buku, mengetahui ada buku bestseller seperti ini tentu sesuatu yg sangat ironis. menyikapi pro - kontra soal strategi mas cipto, ya sebenarnya cara membuktikannya gampang aja. coba lihat saja portofolionya. rumah mana saja yang sudah dimilikinya atau dicaploknya, perusahaan, apartemen, bisnis, franchise, atau apapun dan apa strategi yang digunakannya. that's the real truth ( jgn beli pakai uang hasil seminar - tentu saja ) . malahan yang ditulis di cover bukunya : portofolionya adalah terbang bolak balik 160 kali ke jepang. saya tunjukin ke teman saya yang beli buku itu. apakah terbang bolak balik ke luar negeri termasuk portofolio ??? kalau bisa caplok 160 perusahaan di jepang. itu baru namanya portofolio. apakah strategi yang dipaparkan bisa dilakukan ? tentu saja ada kemungkinan. tapi dengan persentase yang sangat kecil. ( sudah dipaparkan oleh teman2 di forum ) jadi, apakah kita bisa percaya pd mas cipto ??? terserah kepada masing2, toh semuanya duit masing2, dan juga itu dengan kerelaan masing2 ( tidak ada yg paksa untuk ikut seminar ) jadi ya, apapun yang terjadi , jadikan saja pelajaran hidup hanya tertarik untuk sharing pendapat pribadi. no offense |
Coba hitung saja 1 buku Beliau, harga Rp.90.000,-, isi 147 halaman.
Berarti modal pembuatan 1 buku:
147 halaman, per lembar ukuran 1/2 folio 70 grm (hrg 1 lembar folio termahal grosir Rp60,- an), berarti Rp.30,- x 147 lembar = Rp.4.410,-.
Ditambah cover, jasa pengerjaan, cetak, paling jatuhnya Rp.10.000,-.
Dijual 90 rb, dipotong 9 rb untuk pajak (hitungan pajak paling sederhana), dipotong 10% dr harga jual (9 ribu) untuk royalti, berati sisa Rp.72.000,-. Berarti keuntungan adalah Rp.62.000,- belom di potong gaji pegawai, keuntungan toko dan sebagainya.
Mangkanya Gramed** cukup ngebet dan mendukung beliau, walaupun kalau diteliti secara mendalam, ya seperti yang kita diskusikan ini.
Untuk penulis, dalam web nya mengaku terjual 7.000 sd 10.000 eksemplar dalam dua minggu (berarti bukan total terjual ya), berarti kira2
10.000 x Rp.9.000,- = Rp.90.000.000,- dia dapat dalam 2 minggu. Tersebut bukan duit dari properti atau perusahaan, tapi dari buku saja selama 2 minggu.
Saya tidak menyerang siapapun, tapi mari berpikir teliti dan bijak. Orang pintar, meneliti sebelum membeli tapi banyak orang bodoh yang terlanjur membeli, hahahahahaha
1 komentar:
interesting...
thank you... :)
Posting Komentar